Senin, 04 Juli 2011

minum di waktu sepertiga malam

Minumlah, enyahkan dahagamu,
pakai saja cawanku
dan basuh prasangkamu,
setidaknya kau mengerti
diamku bukan mengulum awan kebencian
bahkan itu sudah kutitipkan
pada kuku-kuku setan
yang tempo hari menggedor kalbuku,
namun ia terbakar dan lari
karena senyumku memperlihatkan sungai darahku
bermuara pada jantung
yang dipenuhi sidik jari air mata
yang menimbunku disetiap dua pertigaan malamNya,
dimana aku hanyalah daun kering
di ujung-ujung jari kakiNya.
Tapi Tuhan membalas dengan menyelimutiku
dan mengizinkanku diam-diam membisikkan namamu.

Minumlah,
aku tahu kau teramat lelah,
kejengkelan memasung jiwamu terlampau ketat
hingga langkahmu gagap dan bergeming.
Biar ketulusanku hanyutkan bara yang membakar hatimu
kan ku pinta angin mengecup peluh duka laramu
sampai kering.
Kau bilang sejumput riwayatku menyirami tunas-tunas jiwamu
kau anyam menjadi catatan sejarah
dan dipamerkan kepada ibunda bintang
Yang menyusui cahaya di hatimu.
Bagiku ini sudah cukup
kau melumuri tubuhku dengan do’a-do’a,
lalu dengan lahap kau nikmati hidangan qiyaamulail
selagi temaram taat pada singgasananya,
sebelum bulan pucat pasi.
Seperti sedia kala.

Minumlah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar